Bintang Utama
Selamat menunaikan ibadah puasa :)
Semoga Allah menerima ibadah kita semua, aamiin :)
~~~~
Aku sampai saat ini, sulit sekali mengucap syukur. Mensyukuri hal-hal kecil saja aku tdk mampu, bagaimana aku bisa melihat nikmat besar dan mensyukurinya ðŸ˜
Aku seringkali membandingkan diriku dengan orang lain, kenapa mereka bisa sebahagia itu? Kenapa mereka bisa hidup sesempurna itu? Kenapa mereka bisa dengan mudah mencapai ini dan itu?
Aku ini kenapa sial sekali, kenapa aku tak seberuntung mereka, lagi dan lagi, kehidupan hanya ditimpa kesulitan dan musibah, prosesku dipenuhi dengan kegagalan-kegagalan tanpai pencapaian. Aku mau semua orang berempati kepadaku, dan kuharap mereka mau mendengar segala kesusahanku dan memberiku "solusi". Aku mau semua terfokus untuk membantuku.
Di saat yg lain saat aku mencapai sesuatu, aku sontak menjadi angkuh. Aku merasa lebih hebat dari yang lain, tak jarang juga aku merasa lebih pintar dan benar. Aku menghardik orang lain, meneriakkan pencapaian diri sendiri dengan nada menjatuhkan yang lain. Aku bergumam, ahh mereka berbuat apa saja, kenapa tidak berusaha keras sepertiku. Aku berdiri dan berjalan sesombong itu.
Aku memandang dan berkata secongkak itu. Aku hanya mau semua orang memujiku, melihat ke arahku, memberiku panggung utama, sebuah penghargaan atas pencapaian ku. Aku butuh reward, pikiran jahat itu menguasaiku.
~~~
Lalu pada satu titik, aku terhenyak, pada suatu tulisan "Bumi tak berporos padamu".
Yaa, benar, sangat benar, lalu aku tertunduk malu. Bagaimana bisa aku berpikir sepicik itu? Kenapa aku selalu mau jadi center?
Dunia tak pernah butuh aku. Ada dan tidaknya aku tidak membawa pengaruh apapun.
Lalu aku mulai berdamai dengan diri sendiri. Aku memaafkan diriku pada setiap kegagalan, dan mengapresiasi diriku pada semua proses dan usaha yang kulakukan. Dan tentunya, aku belajar untuk ikhlas pada semua yang memang di takdirkan terjadi, jadi aku bisa mensyukuri keadaan apapun yang sedang kualami.
Jangan lagi, tidak lagi aku merasa jadi bintang utama. Ya kita memang bintang utama di kehidupan kita sendiri, masing-masing begitu, tapi jangan memaksa orang untuk membuat kamu juga jadi bintang utama di kehidupan mereka.
Stay at home! Stay safe! Stay health everyone! ❤
~~~
07 Mei 2020
Tri Setyorini Saputri
Semoga Allah menerima ibadah kita semua, aamiin :)
~~~~
Aku sampai saat ini, sulit sekali mengucap syukur. Mensyukuri hal-hal kecil saja aku tdk mampu, bagaimana aku bisa melihat nikmat besar dan mensyukurinya ðŸ˜
Aku seringkali membandingkan diriku dengan orang lain, kenapa mereka bisa sebahagia itu? Kenapa mereka bisa hidup sesempurna itu? Kenapa mereka bisa dengan mudah mencapai ini dan itu?
Aku ini kenapa sial sekali, kenapa aku tak seberuntung mereka, lagi dan lagi, kehidupan hanya ditimpa kesulitan dan musibah, prosesku dipenuhi dengan kegagalan-kegagalan tanpai pencapaian. Aku mau semua orang berempati kepadaku, dan kuharap mereka mau mendengar segala kesusahanku dan memberiku "solusi". Aku mau semua terfokus untuk membantuku.
Di saat yg lain saat aku mencapai sesuatu, aku sontak menjadi angkuh. Aku merasa lebih hebat dari yang lain, tak jarang juga aku merasa lebih pintar dan benar. Aku menghardik orang lain, meneriakkan pencapaian diri sendiri dengan nada menjatuhkan yang lain. Aku bergumam, ahh mereka berbuat apa saja, kenapa tidak berusaha keras sepertiku. Aku berdiri dan berjalan sesombong itu.
Aku memandang dan berkata secongkak itu. Aku hanya mau semua orang memujiku, melihat ke arahku, memberiku panggung utama, sebuah penghargaan atas pencapaian ku. Aku butuh reward, pikiran jahat itu menguasaiku.
~~~
Lalu pada satu titik, aku terhenyak, pada suatu tulisan "Bumi tak berporos padamu".
Yaa, benar, sangat benar, lalu aku tertunduk malu. Bagaimana bisa aku berpikir sepicik itu? Kenapa aku selalu mau jadi center?
Dunia tak pernah butuh aku. Ada dan tidaknya aku tidak membawa pengaruh apapun.
Lalu aku mulai berdamai dengan diri sendiri. Aku memaafkan diriku pada setiap kegagalan, dan mengapresiasi diriku pada semua proses dan usaha yang kulakukan. Dan tentunya, aku belajar untuk ikhlas pada semua yang memang di takdirkan terjadi, jadi aku bisa mensyukuri keadaan apapun yang sedang kualami.
Jangan lagi, tidak lagi aku merasa jadi bintang utama. Ya kita memang bintang utama di kehidupan kita sendiri, masing-masing begitu, tapi jangan memaksa orang untuk membuat kamu juga jadi bintang utama di kehidupan mereka.
Stay at home! Stay safe! Stay health everyone! ❤
~~~
07 Mei 2020
Tri Setyorini Saputri
Komentar
Posting Komentar