Masalah
Hidup memang ga jauh jauh ya dari masalah. Bahkan menyelesaikan masalah pun dengan masalah yang lain juga, haha. Setali tiga uang, 2 hal yang tidak bisa dipisahkan, "kehidupan dan masalah". Hidup ini isinya adalah bagaimana mengatasi masalah A, bagaimana keluar dari masalah B. Mulai dari mencari akar masalahnya, hingga menemukan solusinya.
Saking lekatnya hidup dengan masalah, setiap harinya ada saja masalah yang bisa saja timbul, jadi memang melatih dan membiasakan diri untuk mengatasinya. Namun, seringkali fokus kita salah. Kita memusatkan diri dan fikiran kita pada masalah tersebut.
"Berat sekali masalahku ya Allah"
"Kenapa Engkau bebankan masalah ini padaku?"
"Dosa apa aku sampe diberi masalah begini?"
Banyak ya, kalimat keluhan yang muncul tiap kali masalah itu datang. Kita meragukan janji-Nya bahwa setiap kesulitan itu ada kemudahan, dan bahwa hanya beban yang kita mampu pikul saja yang akan diberikan pada kita. Pada akhirnya banyak yang depresi, frustasi, merasa kecil dan tidak mampu.
Demi Allah, ini bukan untuk menyudutkan siapapun, aku pernah mengalaminya dan akupun belum pulih. Aku masih saja mudah terpantik serangan panik dan cemas berlebih, yang membuat situasi semakin buruk dan seolah talinya semakin sulit terurai. Tapi aku yakin, ini bukan hal yang benar, dan aku harus bisa mengendalikan diriku.
Hal yang seharusnya menjadi fokus kita adalah menguraikan masalah itu dan menemukan solusinya bukan? Perlahan, kuasai dan kendalikan diri, jangan sampai perasaan yang mengendalikan diri kita sampai sampai, akal pikirannya caruk maruk dan tidak sehat. Saat merasa lebih tenang, coba temukan akar masalahnya, apa yang salah, apa yang bisa diperbaiki, lubang mana yang harus ditambal, celah mana yang harus dirapatkan. Tidak masalah jika itu memakan waktu, ketepatan lebih utama.
Selesai mengurai masalahnya, kita akan paham, bagaimana cara memperbaikinya, menyelesaikannya dengan meminimalisir resiko masalah baru. Jika memang masalahnya tidak bisa diselesaikan sendiri, tidak masalah untuk meminta tolong (selama pada orang yang tepat). Jika sudah buntu, benar-benar tidak bisa diselesaikan, ya sudah tidak masalah, kita hadapi saja.
Tugas kita, ikhtiar dan berdoa, selebihnya hanya perlu tawakal pada-Nya. Mungkin memang belum saatnya, mungkin memang bukan jalan-Nya, atau mungkin kita sedang diminta ikhlas dan berserah. Rupanya selama ini luput dan lalai, sudah sepantasnya kembali di jalan yang semestinya.
Mari, sadari apa yang seharusnya diperbaiki, apa yang seharusnya dilakukan, apa yang seharusnya dilepaskan dan diikhlaskan. Mari, fokus pada menyelesaikan masalah, bukan hanya meratapi masalahnya.
Jangan putus pengharapan pada Allah ya, Allah bersama orang yang sabar 🤍
Komentar
Posting Komentar