Hijab, Trend Fashion?

Alhamdulillah ya, belakangan ini semakin banyak menjumpai muslimah yang berkerudung. Nampaknya dari lingkunganku sejak SMA sudah 90% berkerudung, meski sebagiannya masih lepas-pasang ya, tapi sudah identitasnya dengan kerudung.


Saat kuliah hingga bekerja pun demikian, mayoritas sudah berkerudung dan ini bagus tentunya. Berarti kesadaran untuk berkerudung terbilang tinggi di negara ini.


Tapi, saat sedang berselancar di dunia maya, rasanya ada yang janggal. Apa ini trend hijab? Nampaknya ada nilai yang bergeser dari yang semestinya. Perlu kita ketahui bersama bahwa berhijab wajib hukumnya bagi seorang muslimah yang sudah baligh, kecuali di hadapan suami dan makhramnya. Tujuan berhijab sendiri adalah untuk menutup aurat termasuk didalamnya adalah lekukan tubuh (tidak hanya secara jelas telihat, tapi kenampakan luar meski tertutup kain pun bukan pengecualian). Dan berhijab ini sendiri ada aturannya, aturannya baku karena tertulis dalam firman-Nya, Quran Surah An-Nur ayat 31.


Sebagai seorang muslim, tentulah kita seharusnya menjadikan Quran-Hadits (dibantu tafsir ulama untuk mempermudah pemahaman kita) sebagai pedoman dan bukan yang lain. Tapi sepertinya saat ini, kerudung masih hanya sebatas "trend fashion" saja bagi kalangan banyak. Kemarin aku cukup terkejut dengan konten seorang remaja nampaknya, memperjual belikan crop top dan melakukan demonstrasi penggunaannya, padahal ia berhijab. Terlihat dia mengenakan ledging dan manset ketat lalu kerudunya terikat di leher, penampilannya benar-benar dengan jelas memperlihatkan setiap bentuk tubuhnya. Aku tercekat, lalu coba merenung, "bagaimana peranmu dalam dakwah ini, Put?". Mungkin mereka yang belum paham, lalu muncullah orang dengan gaya demikian dan banyak ditiru, lantas ia menganggap ini sebuah kebenaran.


Selain itu, bermunculan juga trend turban. Katanya ia berkerudung, tapi hanya menutup rambut dan telinga, melupakan bahwa leher bagian dari aurat. Kejadian lainnya, ada yang sudah betul memanjangkan kerudung dan menutupi dadanya, tapi menggunakan tambahan ikat rambut agar menonjolkan bagian rambut yang justru menyerupai punuk unta, sesuatu yang dilarang dalam syariat kita.


Kejadian-kejadian ini menjadi pengingat dan tamparan, sudah sepatutnya, kita terlibat dalam dakwah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita. Kita counter informasi-informasi yang menyimpang yang bertebaran di dunia maya dengan informasi yang benar dan seharusnya. Agar nilai hijab itu kembali kepada tujuan utama, yakni melindungi perhiasan kita dan menghindarkan kita dari fitnah serta mudhorot. 


Semua ada prosesnya dan aku yakin kita semua sedang dalam proses menuju Sang Pencipta. InsyaaAllah dengan pemahaman yang baik, semua akan sadar dan memperbaiki diri. Semoga Allah mudahkan kita, untuk menunjukkan bahwa berhijab itu demikian. Barokallahu fiik

Komentar