Stop mengolok sakit!
#Repost
Sampai saat ini saya masih heran, dengan mereka yg menggunakan nama penyakit sebagai bahan olokan. Penyakit itu memang suatu nikmat yg diberi oleh Allah untuk menggugurkan dosa si penerima sakit. Tapi sakit bukan bahan olokan, mereka yg sakit juga ingin sembuh dan menjadi sehat.
Bayangkan jika kalian menderita suatu penyakit, tapi nama penyakit itu dijadikan sebagai bahan olokan, apa reaksi kalian?
Apa kalian akan senang? Ataukah kalian akan tertawa? Pasti sebaliknya!
Penyakit yg sering saya dengar sebagai bahan olokan adalah ayan dan idiot.
⚪Ayan merupakan sebutan orang Indonesia bagi penyakit "epilepsy". Penyakit epilepsi sendiri merupakan sebuah kelainan syaraf dimana penderitanya akan sering mengalami nyeri hebat di kepala, jatuh pinsan, dan kejang.
Ya kira kira begitulah sedikit tentang epilepsy atau ayan.
Namun apa yg terjadi di kebanyakan masyarakat Indonesia? Ayan digunakan sebagai bahan olokan. Ayan dijulukkan kepada mereka yg hyperactive, pecicilan, dan kadang bersikap aneh.
Kenapa harus menggunakan nama penyakit? Taukah kalian apa yg mereka derita selama ini? Bahkan jika dijelaskan pun kalian tak akan memahaminya, mungkin jika diceritakan, kalian takkan mampu membayangkan rasa sakit yg mereka derita.
So, stop jadikan "ayan" sebagai bahan olokan kalian yaaaa. Kasihan mereka penderita ayan. Yuk, support ODE 😊
⚪And the second is idiots. Idiot merupakan istilah untuk penyandang dissabilitas atau orang-orang berkebutuhan khusus (ABK). Kelainan ini merupakan sindrom yg menyebabkan penderitanya akan mengalami kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan baik itu secara fisik maupun psikis. Anak-anak penyandang dissabilitas punya rasa minder dan takut yg tinggi pada hal-hal baru, oleh karenanya para ABK butuh pendampingan dan support khusus. Selain itu ABK juga biasanya memiliki gangguan pada bicara, mendengar, berjalan, melihat, dll, tergantung dari jenis gangguannya.
Dan apa yg berkembang di masyarakat dunia? Idiots digunakan sebagai julukan orang-orang yg bo**h, aneh, dan gi*a. Jangan samakan idiot dengan hal-hal itu.
Pernahkah kita berfikir, bagaimana keluarga bersusah payah meyakinkan ABK ini untuk tetap melanjutkan hidup, untuk tetap berkarya, menempuh pendidikan, tumbuh kembang, dan berprestasi seperti anak-anak yg lain? Pernahkah kita berfikir bagaimana sulitnya anak itu menjalani hidupnya? Bagaimana pergolakan batinnya untuk menerima kenyataan fisiknya? Betapa keluarga harus bekerja keras agar anak tersebut mampu bertahan hidup?
Pernah sampai terfikirkan hal itu?
Jika iya, kenapa masih dibiasakan? Jika belum, ayo di renungkan kembali.
Jadi intinya saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih perduli pada hal sekecil apapun di lingkungan sekitar kita. Hentikan per-bully-an, hentikan penggunaan nama penyakit sebagai bahan olokan.
Mari bersama mendukung generasi muda yg sehat dan cerdas. Mari bersama wujudkan Indonesia yg sehat. Mari bersama membantu teman-teman kita yg sakit (epilepsy, tumor, kanker, down syndrom, ABK, dll) agar mereka mampu melanjutkan hidup. Bantu beri mereka harapan hidup.
Terimakasih yg mau membaca sampai akhir 🙏
Nb: mohon maaf jika ada salah dalam pendeskripsian penyakit tersebut. Karena saya menulis yg saya tau.
Tri Setyorini Saputri, 16 Juni 2017
#letscare #becare #supportsick
Sampai saat ini saya masih heran, dengan mereka yg menggunakan nama penyakit sebagai bahan olokan. Penyakit itu memang suatu nikmat yg diberi oleh Allah untuk menggugurkan dosa si penerima sakit. Tapi sakit bukan bahan olokan, mereka yg sakit juga ingin sembuh dan menjadi sehat.
Bayangkan jika kalian menderita suatu penyakit, tapi nama penyakit itu dijadikan sebagai bahan olokan, apa reaksi kalian?
Apa kalian akan senang? Ataukah kalian akan tertawa? Pasti sebaliknya!
Penyakit yg sering saya dengar sebagai bahan olokan adalah ayan dan idiot.
⚪Ayan merupakan sebutan orang Indonesia bagi penyakit "epilepsy". Penyakit epilepsi sendiri merupakan sebuah kelainan syaraf dimana penderitanya akan sering mengalami nyeri hebat di kepala, jatuh pinsan, dan kejang.
Ya kira kira begitulah sedikit tentang epilepsy atau ayan.
Namun apa yg terjadi di kebanyakan masyarakat Indonesia? Ayan digunakan sebagai bahan olokan. Ayan dijulukkan kepada mereka yg hyperactive, pecicilan, dan kadang bersikap aneh.
Kenapa harus menggunakan nama penyakit? Taukah kalian apa yg mereka derita selama ini? Bahkan jika dijelaskan pun kalian tak akan memahaminya, mungkin jika diceritakan, kalian takkan mampu membayangkan rasa sakit yg mereka derita.
So, stop jadikan "ayan" sebagai bahan olokan kalian yaaaa. Kasihan mereka penderita ayan. Yuk, support ODE 😊
⚪And the second is idiots. Idiot merupakan istilah untuk penyandang dissabilitas atau orang-orang berkebutuhan khusus (ABK). Kelainan ini merupakan sindrom yg menyebabkan penderitanya akan mengalami kelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan baik itu secara fisik maupun psikis. Anak-anak penyandang dissabilitas punya rasa minder dan takut yg tinggi pada hal-hal baru, oleh karenanya para ABK butuh pendampingan dan support khusus. Selain itu ABK juga biasanya memiliki gangguan pada bicara, mendengar, berjalan, melihat, dll, tergantung dari jenis gangguannya.
Dan apa yg berkembang di masyarakat dunia? Idiots digunakan sebagai julukan orang-orang yg bo**h, aneh, dan gi*a. Jangan samakan idiot dengan hal-hal itu.
Pernahkah kita berfikir, bagaimana keluarga bersusah payah meyakinkan ABK ini untuk tetap melanjutkan hidup, untuk tetap berkarya, menempuh pendidikan, tumbuh kembang, dan berprestasi seperti anak-anak yg lain? Pernahkah kita berfikir bagaimana sulitnya anak itu menjalani hidupnya? Bagaimana pergolakan batinnya untuk menerima kenyataan fisiknya? Betapa keluarga harus bekerja keras agar anak tersebut mampu bertahan hidup?
Pernah sampai terfikirkan hal itu?
Jika iya, kenapa masih dibiasakan? Jika belum, ayo di renungkan kembali.
Jadi intinya saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih perduli pada hal sekecil apapun di lingkungan sekitar kita. Hentikan per-bully-an, hentikan penggunaan nama penyakit sebagai bahan olokan.
Mari bersama mendukung generasi muda yg sehat dan cerdas. Mari bersama wujudkan Indonesia yg sehat. Mari bersama membantu teman-teman kita yg sakit (epilepsy, tumor, kanker, down syndrom, ABK, dll) agar mereka mampu melanjutkan hidup. Bantu beri mereka harapan hidup.
Terimakasih yg mau membaca sampai akhir 🙏
Nb: mohon maaf jika ada salah dalam pendeskripsian penyakit tersebut. Karena saya menulis yg saya tau.
Tri Setyorini Saputri, 16 Juni 2017
#letscare #becare #supportsick
Komentar
Posting Komentar