Kenapa Harus Menangani Sampah?
Tema : Sampahku Tanggungjawabku
Sampah merupakan limbah atau bahan yang sudah tidak terpakai atau sudah hilang nilai gunanya. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah dipilah berdasarkan jenis sampahnya yakni; sisa makanan, kayu/ranting, kertas/karton, plastik, logam, kain, karet/kulit, kaca, dan lainnya.
Data Komposisi Sampah Nasional
Sampah turut menjadi salah satu masalah yang menjadi konsentrasi banyak pihak di Indonesia, tidak terkecuali Pemerintah, Pemerhati Lingkungan, Akademisi, maupun masyarakat luas pada umumnya. Penanganan sampah juga menjadi salah satu indikator penilaian terhadap kinerja daerah. Untuk mendukung pengelolaan sampah itu sendiri, masing-masing pemerintah daerah menyediakan fasilitas berupa Bank Sampah, TPA/TPST, Komposting, TPS3R/PDU/ITF, Sumber Energi, dan Sektor Informal.
Kondisi ini menarik pengusaha untuk mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah. Salah satu diantaranya adalah Waste4Change.
Waste4Change sebagai Waste Management Indonesia mampu membantu kita untuk pengelolaan sampah. Baik dari lembaga pemerintahan, institusi pendidikan, pabrik, maupun gedung perusahaan, untuk bekerjasama dengan Waste4Change, terkait Pengelolaan Sampah bisa diakses di link berikut ini: Layanan Waste Management
Pengelolaan sampah di Indonesia masih cukup buruk. Mulai dari fasilitas tempat sampah di area publik, pemilahan sampah, hingga ke tempat pembuangan akhir sampah. Tempat sampah di beberapa wilayah mulai menerapkan pemilahan awal (perbedaan warna tong/tempat sampah) dalam kategori organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), namun pada pengambilan/pengumpulan sampah justru diangkut pada hari yang sama dengan container yang sama, dan dibuang pada tempat yang sama. Hal ini sangat tidak efektif dalam pengelolaan sampah. Karena pada akhirnya sampah-sampah tersebut hanya ditimbun pada tempat pembuangan yang kita kenal sebagai TPA. Padahal dipisahkannya sampah-sampah ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan sampah itu sendiri. Sehingga diperlukan pengelolaan terpadu agar sampah-sampah ini tetap bisa terkelola dengan baik dan tidak merusak lingkungan nantinya atau hanya sekedar menjadi timbunan di TPA.
Prinsip pengolahan sampah terdiri dari reduce, reuse, dan recycle. Misal memang kesulitan untuk reduce dan reuce sampah dan atau limbah, maka pilihan terakhir adalah paling tidak kita bisa untuk recycling atau mengolah kembali sampah agar kembali memiliki nilai guna. Bagi lembaga atau instansi yang sampai saat ini masih belum memiliki pengolahan limbah atau sampah, atau masih kesulitan dalam penanganan sampah, bisa mengunjungi link Official Service Responsible Waste Management untuk bekerjasama dengan Waste4Change dalam pengelolaan sampah yang dimiliki.
Hal apakah yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat umum?
Aktivitas keseharian kita sangat berpotensi menghasilkan atau menyisakan sampah, sehingga perlu adanya kesadaran dari diri kita sendiri untuk mengurangi jumlah sampah yang ada. Karena kebanyakan dari kita tidak memerdulikan adanya sampah yang terus menggunung di lingkungan sekitar kita dan pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Peran ini harus dimulai dari skala terkecil, yakni diri kita dan keluarga. Hal pertama yang harus dilakukan adalah reduce atau mengurangi potensi pemakaian barang yang berakhir jadi sampah, misal dengan penggunaan kantong belanja sendiri, menggunakan kotak makan saat membeli makanan, dsb. Langkah kedua adalah reuse atau penggunaan kembali bahan-bahan yang mendukung untuk bisa dipakai berulang kali. Dan hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah recycle atau pengolahan kembali bahan-bahan yang semula menjadi sampah, contohnya sampah organik untuk bahan kompos, plastik untuk kerajinan tangan, dsb.
Kondisi pandemi ini menyisakan berita kelaparan di berbagai penjuru negeri, namun sangat disayangkan saat menilik kembali pada data SIPSN bahwa sampah sisa makanan mendominasi besaran sampah nasional pada tahun 2020. Sisa makanan adalah sampah yang paling bisa kita minimalisir, yakni dengan membeli dan mengolah bahan makanan secukupnya serta mengambil porsi makan secukupnya agar tidak tersisa. Kebiasaan menghabiskan makanan nampaknya perlu menjadi konsentrasi bagi orang tua agar anak lebih bisa menghargai makanan dan nanti limbahnya tidak turut andil dalam kerusakan lingkungan.
Kenapa penanganan sampah menjadi penting dan seolah sebagai sebuah keharusan bagi kita semua?
Melakukan penanganan terhadap sampah menjadi penting karena sampah sifatnya mencemari lingkungan baik tanah, air, maupun udara. Jika sampah-sampah dibiarkan begitu saja, lama kelamaan lingkungan hidup semakin tidak sehat, ruang-ruang terbuka hijau bisa saja tergantikan dengan gundukan sampah yang terus menggunung karena kita terus menimbun sampah dan limbah tanpa melakukan pengolahan apapun terhadapnya. Terlebih sebagai generasi penerus yang akan menyiapkan generasi penerus berikutnya, kita juga perlu menyiapkan lingkungan hidup yang baik dan memastikan bahwa generasi penerus berikutnya masih dapat menghirup udara segar, melihat air sungai jernih, serta ruang-ruang terbuka hijau masih cukup tersedia. Pengelolaan sampah bisa di mulai dengan langkah dan ruang lingkup terkecil, dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat. Mari terus menerapkan prinsip pengolahan sampah Reduce, Reuse, dan Recycle. Sampah kita, sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita untuk mengelolanya dengan baik.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021.
Nama Penulis : Tri Setyorini Saputri
Terimakasih banyaak ilmunya kak. Setuju sih kalau kita harus bergandeng tangan untuk sama sama ngelola sampah. Karena sampahku tanggungjawabku. Semangat yaaa
BalasHapusTerimakasih juga kak sudah membaca. Semangat untuk kita
Hapusπππ good mba putri
BalasHapusTerimakasih Isna
HapusMantul tri..
BalasHapusMakasih Num
HapusGass put, semangat terus!π₯
BalasHapusSiyaaaap makasiii din
Hapus